Buzztrend.id – Piala Afrika yang berlangsung di Kamerun saat ini sudah memasuki babak 16 besar. Delapan pertandingan digelar, salah satunya adalah tuan rumah Kamerun yang menghadapi Komoro di Stadion Stade d’Olembe pada selasa dinihari.
Kamerun berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-1 lewat gol Karl Toko Ekambi dan Vincent Aboubakar.
Meski menderita kekalahan dan akhirnya tersingkir, timnas Komoro mendapat banyak pujian karena sebelum tim ini tidak diperhitungkan sama sekali.
Di pertandingan melawan tuan rumah kali ini pun mereka juga dipuji habis-habisan. Bagaimana tidak, mereka mampu menyulitkan unggulan Kamerun meski bermain tanpa kiper.
Komoro kehilangan tiga kipernya karena masalah cidera dan terpapar virus covid-19. Hal itu membuat Komoro memasang bek kirinya yaitu Chaker Aldhakur menjadi seorang penjaga gawang.
Tragedi Di Luar Stadion
Dibalik kemenangan Kamerun atas Komoro di Piala Afrika, terjadi peristiwa memilukan di luar stadion tempat berlangsungnya laga antara Kamerun melawan Komoro.
Enam orang dilaporkan tewas di luar stadion Stade d’Olembe di Kota Yaounde akibat kerusuhan yang terjadi menjelang dimulainya laga babak 16 besar Piala Afrika antara tuan rumah Kamerun menghadapi Komoro.
Melalui klarifikasi pihak berwajib setempat kerusuhan itu terjadi karena banyak penonton berebut menerobos masuk ke stadion ketika pihak kepolisian memindahkan pembatas di gerbang selatan stadion. Fans yang berada di dekat pintu gerbang terinjak-injak oleh mereka yang berusaha menerobos masuk stadion.
Enam Orang Tewas, 40 Luka-Luka
Dalam kejadian tersebut enam orang fans dilaporkan tewas dan 40 mengalami luka-luka dan sedang menjalani perawaran intensif di rumah sakit setempat. Proses evakuasi supporter pun dilaporkak berlangsung hingga tengah malam.
Beberapa supporter dilarikan langsung ke rumah sakit, beberapa lainnya diberikan pertolongan pertama di pusat medis stadion dan dan ruang perawatan pemain.
“Beberapa orang yang terluka berada dalam kondisi putus asa,” ujar Olinga Prudence, perawat di Rumah Sakit Messassi dikutip dari BBC.
“Kami harus mengevakuasi mereka ke rumah sakit khusus,” imbuhnya.
Stadion tempat berlangsungnya laga antara Kamerun vs Komoro yaitu Stade d’Olembe sejatinya berkapasitas 60.000, namun pantia penyelenggara menguranginya menjadi 80 persen saja (50.000) demi menaati protokol Covid-19.
Baca Juga:
Salah dan Mane Akan Saling Bunuh Demi Satu Tiket Piala Dunia
Pernyataan Resmi CAF
Konfederasi Sepakbola Afrika yaitu CAF telah memberikan pernyataan resmi atas insiden yang terjadi di Piala Afrika kemarin. CAF saat ini sedang melakukan investigasi dan menyelidiki kasus ini secara mendalam.
“Federasi menyadari insiden yang terjadi di Stade d’Olembe pada laga TotalEnergies Africa Cup of Nations antara tuan rumah Kamerun dengan Komoros malam ini, 24 Januari 2022,” tulis federasi sepakbola Afrika itu dalam sebuah pernyataan.
“CAF saat ini tengah menyelidiki situasinya dan berusaha untuk mendapatkan keterangan lebih rinci. Kami terus menjalin kontak dengan pemerintah Kamerun dan panitia penyelenggara lokal.”
“Malam ini, presiden CAF Dr Patrice Motsepe mengutus sekretaris jenderal, Veron Mosengo-Omba, untuk mengunjungi korban di rumah sakit di Yaounde.”
“Ada kerusuhan (stampede) yang kita saksikan di mana-mana yang melibatkan kerumunan massa,” ujar juru bicara pantia penyelenggara Piala Afrika, Abel Mbengue, kepada L’Equipe.
“Kami masih menanti informasi yang dapat dipercaya terkait kondisi korban.” Lanjutnya.
Penyelenggaraan Piala Afrika ini pun sebenarnya juga mengalami berbagai masalah. Selain masalah konflik perang saudara, pesta sepak bola bangsa Afrika itu juga dihantui penyebaran Covid-19 varian Omicron yang tengah meningkat.
Bahkan tim-tim Eropa pun sebenarnya sudah menyampaikan keberatannya karena ajang ini digelar di bulan januari ketika jadwal liga sedang padat.
Klub-klub Premier League adalah yang paling tegas meminta Piala Afrika untuk ditunda atau bahkan dibatalkan. Sebab ada banyak pemain Afrika yang merumput di Premier League.