Buzztrend.id – Tips membuat CV menarik sebenarnya tidak terlalu sulit dan bisa dipraktekkan oleh siapa saja. Persaingan dunia kerja semakin hari kiat ketat. Curriculum Vitae (CV) tidak bisa dipungkiri mempunyai peran vital bagi seseorang dalam melamar pekerjaan.
Setiap hari banyak lowongan pekerjaan bermunculan. Namun di setiap lowongan tersebut setiap pelamar akan bersaing dengan ratusan bahkan ribuan pelamar lainnya.
Bagi seorang HRD jelas tidak mungkin mengecek secara teliti semua lamaran yang masuk. Menurut penelitian yang dilakukan oleh situs pencarian kerja bernama The Ladders, rekruter hanya butuh waktu sekitar 6 detik untuk menilai CV seorang pelamar apakah ia layak dipanggil untuk tahap interview.
Bagi pelamar, sudah memasukkan surat lamaran ke puluhan perusahaan namun tidak dipanggil. Hal itu mungkin karena ada yang salah dengan CV yang dilampirkan. Bisa jadi lamaran tersebut kurang menarik di mata seorang HRD.
Maka dari itu berikut akan dijelaskan mengenai Tips Membuat CV yang menarik agar dilirik rekruter dan membuka peluang lebih besar untuk dipanggil interview.
Lantas apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat CV yang menarik? Berikut penjelasannya.
Pahami Isi Dalam CV
Bagi para Fresh Graduate seringkali masih bingung apa saja yang perlu diisikan di dalam CV. Secara umum CV yang baik memuat informasi pribadi dan hal-hal yang menunjang untuk pekerjaan yang dilamar mulai dari pengalaman kerja, pendidikan yang digeluti hingga keterampilan. yang perlu dimasukkan ke dalam CV diantarnya adalah:
- Identitas diri (Nama lengkap, alamat rumah, usia)
- Pendidikan (Pendidikan terakhir, jurusan hingga IPK bagi yang kuliah)
- Karakter personal (jelaskan secara singkat)
- Keterampilan yang dimiliki untuk menunjang pekerjaan yang dilamar
- Proyek atau pengalaman kerja
- Training yang pernah diikuti
- Deskripsi diri (Hobi, Referensi dll).
Baca juga :
Mengenal CV ATS Friendly dan CV Kreatif, Jangan Sampai Keliru!
Buat CV Secara Padat, Singkat dan Jelas
Meski banyak informasi yang perlu dimasukkan, usahakan untuk membuat CV yang tidak terlalu panjang dan bertele-tele. Dikutip dari The Guardian, CV yang bagus adalah CV yang singkat, padat, dan jelas ringkasannya sehingga tidak membingungkan rekruter.
Buat CV seringkas mungkin dan jangan sampai lebih dari dua halaman. Dalam penulisan deskripsi diri tonjolkan tentang kelebihan yang dipunyai dan menunjang untuk pekerjaan yang dilamar. Jangan bertele-tele menjelaskan tentang diri kamu yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan.
Cantumkan Pengalaman Yang Relevan dan Sesuai Dengan Pekerjaan
Tips membuat CV menarik dan bisa dilirik oleh rekruter adalah dengan memasukkan pengalaman yang relevan serta sesuai dengan pekerjaan yang dilamar.
Seringkali para pelamar menulis semua pengalamannya dalam lembar CV dan justu membuat CV terlalu padat dan membuat rekruter malasa untuk membacanya. Cukup menuliskan pengalaman yang sesuai dan relevan dengan posisi yang dilamar.
Contohnya jika melamar pada posisi Videographer, maka cantumkan proyek-proyek pembuatan video dan video editing yang pernah kamu lakukan sehingga bisa mendapat nilai plus dari rekruter.
Sementara bagi Fresh Graduate yang belum memiliki pengalaman kerja, maka bisa memasukkan hard skill dan soft skill yang dikuasai. atau bisa juga memasukkan pelatihan yang pernah diikuti.
Buat Desain yang Simpel Namun Menarik
salah satu hal yang bisa menarik rekruter untuk melihat sebuah CV adalah desainnya yang menarik namun tetap simpel.
Debra Wheatman dari Careers Done Write mengatakan bahwa CV bagus adalah yang eye catching namun terlihat simpel. Jangan membuat CV yang terlalu “kreatif” dan penuh warna. Memang CV yang kreatif kelihatannya menarik untuk dipandang, namun hal itu justru membuat rekruter enggan untuk mengecek lebih jauh karena sulit dibaca.
Memang untuk perusahaan industri kreatif biasanya tidak terlalu kaku dalam desain CV. Namun harus berhati-hati karena CV yang terlalu “ngejreng” rawan untuk tidak terbaca di sistem applicant tracking system (ATS).
ATS sendiri adalah software yang dipakai rekruter untuk menyaring curriculum vitae kandidat. Kalau CV sulit dibaca teknologi ini, peluang untuk lolos seleksi jadi semakin kecil.
Buat desain yang mudah dipahami dan paling penting adalah mengakomodir seluruh informasi yang akan disampaikan pada perusahaan yang dilamar.
Gunakan Kata-Kata Yang Memiliki Power
Tips membuat CV selanjutnya adalah pemilihan kata-kata yang dipakai dalam sebuah CV. Hal ini ternyata juga tak kalah penting. dilansir dari Top Universities, kata-kata yang dipilih dalam CV ternyata berpengaruh terhadap penilaian rekruter.
Laku bagaimana maksud dari kata-kata yang memiliki power itu?
Misalnya adalah dengan mengganti kata “Pekera Keras” menjadi “Kreatif. Kata”kreatif” sendiri memiliki arti yang lebih luas dan bisa lebih dilirik oleh rekruter. Rekruter akan merasa bahwa pelamar adalah pribadi yang memiliki kretivitas tinggi dan akan menjadi kandidat yang menjanjikan.
Pakai Font Profesional
Ternyata font yang digunakan dalam membuat CV juga bisa berpengaruh terhadap penilaian dari rekruter. Meski terlihat sepele, pemilihan font tidak bisa sembarangan. Pilih font yang terkesan profesional dan mudah untuk dibaca.
Font yang disarankan untuk penulisan CV diantaranya adalah Calibri, Cambria, Lato, Didot, Helvetica, Avenir, hingga Georgia. Usahakan jangan menggunakan times New Roman. Meski terlihat resmi dan sering dipakai dalam surat menyurat, namun untuk CV dianggap kurang menarik dan tidak menonjol.
Selain itu perhatikan juga ukuran font jangan terlalu kecil ataupun terlalu besar. dilansir dari CV Library, font berukuran antara 10 sampai 12 point. Sementara untuk judul, bagian Kontak, Pengalaman Kerja, Kualifikasi, dan Riwayat Pendidikan gunakan huruf kapital dan di Bold agar jelas.
Jangan Typo
Setelah CV selesai ditulis jangan buru-buru untuk segera mengirimkannya. Cek secara teliti tata bahasa yang digunakan dan jangan sampai typo.
Menurut Top Universities, kesalahan paling umum para pelamar ketika membuat CV adalah salah ketik alias typo. Hal ini bisa sangat berpengaruh terhadap penilaian seorang rekruter. CV adalah wajah awal dari seorang pelamar, maka jika ditemui Typo bisa saja pelamar akan mendapat penilaian negatif karena dianggap kurang teliti.
Sementara jika CV ditulis dalam bahasa inggris, cek juga tata bahasanya apakah masih ada kesalahan grammar atau tidak.
Cantumkan Kontak Yang Aktif
Hal penting lainnya dalam mengirim CV ke sebuah perusahaan adalah dengan mencantumkan kontak yang aktif, entah itu Email, Nomor HP dsb. Kesalahan yang seringkali dilakukan oleh pencari kerja dalam membuat CV adalah nomor handphone atau email yang mereka cantumkan jarang dipakai, bahkan tidak aktif.
Oleh karena itu pastikan untuk memasukkan kontak yang aktif dan bisa dihubungi. Bayangkan jika rekruter tertarik dengan CV dan saat dihubungi ternyata tidak bisa. Pastinya rekruter akan beralih ke kandidat lain dan itu sangat merugikan.
Hindari Nama Email Yang Terlihat Tidak Profesional
Hal penting lagi yang perlu jadi perhatian adalah untuk menghindari nama email yang tidak profesional. Seringkali para pencari kerja mencantumkan nama email yang aneh. Gunakan nama email yang profesional dengan menggunakan nama sendiri.
Memakai Keyword Yang Relevan
Saat ini CV bisa dikirimkan secara online di situs-situs pencarian kerja, misalnya LinkedIn. Dalam hal ini pencari kerja perlu menuliskan keyword-keyword yang relevan agar lamaran bisa dengan mudah ditemukan oleh rekruter.
Sebagai contoh, jika melamar untuk posisi SEO Specialist. Mungkin, bisa memasukkan keyword seperti SEO, SEM, content writer, copywriter, dan lain-lain. Dengan keyword yang lengkap seperti itu, rekruter akan mengganggap bahwa pelamar adalah orang yang memang tahu banyak di bidang tersebut.