Buzztrend.id – Pengisan daya cepat biasanya ditandai dengan keterangan fast charging yang ada pada kotak kemasan smartphone. Tetapi dalam beberapa kasus, pernahkah anda mendengar istilah quick charging?
Saat ini hampir kebanyakan smartphone kelas menengah maupun kelas flagship telah didukung dengan fitur pengisian daya cepat. Hal ini tentu kabar baik untuk smartphone yang biasanya dibekali dengan kapasitas baterai jumbo, dengan itu tanpa fitur pengisan cepat tentunya akan memerlukan waktu yang lama untuk mengisi ulang baterai.
Keduanya memang terdengar sama, dan fungsinya juga sama sebenarnya yakni mengisi daya baterai dengan cepat. Tetapi kalau kita pahami lagi perbedaan antara kedunya, dua tipe pegecasan ini sangatlah beda, Hal ini kita akan bahas lebih lanjut dibawah.
Tetapi anda harus tahu dulu apa itu Fast charging dan Quic Charging.
Source : independent.co.uk
Apa itu Fast Charging
Adalah salah satu fitur pengecasan yang dapat mengisi daya baterai smartphone dengan waktu yang cepat, sehingga pengguna tidak perlu menunggu waktu lama untuk pengecasan sampai full. Fast charging ini memang cepat, tetapi ada yang membedakan satu dengan yang lainnya, yakni daya watt yang keluarkan.
Apa itu Quick Charging
Jika quick charging adalah sebuah trademark dari sebuah perusahaan bersar yang bergerak pada perangkat keras yakni Qualcomm. Trademark ini disematkan pada beberapa produk charger yang diproduksi dan sudah kompatibel dengan fitur chipset yang diluncurkan juga oleh Qualcomm, jadi Qucik charging ini biasanya hadir di smartphone dengan chipset Qualcomm snapdragon atau yang lainnya.
Perbedaan Fast Charging dan Quick Charge
Source : akurat.co
Kalau kita lihat dalam konsep dasarnya, kedua tipe pengecasan ini memang benar memiliki fungsi yang sama yakni mempercepat proses pengisian daya pada beterai. Untuk mengetahui lebih jelas tentang perbedaan keduanya berikut ulasannya.
1. Pembeda hanyalah penamaan dari pabrikan
Jika fast charging mungkin lebih banyak ditawarkan oleh pihak pabrikan smartphone itu sendiri yang mendukung fast charging. Sementara untuk Quick charge adalah suatu teknologi pengisan daya cepat yang merupakan suatu trademark dari pabrikan Qualcomm.
2. Proses Pengisan daya baterai
Lama dari waktu pengisan daya bergantung pada proses pengecasan pada smartphone tersebut. Jika Fast charging memang benar mengisi baterai lebih cepat, tetapi dapat juga mengakibatkan suhu menjadi lumayan panas. Sedangkan Quick Charge memiliki boltase yang tinggi, ini bawaan dari teknologi Qualcomm Quickchagre, dengan kata lain fitur Quickcharge ini lebih memerlukan suhu yang ekstra.
3. Waktu pengisan daya baterai
Kalau kita bandingkan antara keduanya, sebenarnya Fast charging maupun Quick charge tidak ada perbedaan yang cukup signifikan antara keduanya. Keduanya sama-sama menerapkan dua fase pengisan, selain itu selsih waktu yang mungkin dihasilkan juga tidak jauh berbeda mungkin hanya beberapa menit saja. Jadi yang mempengaruhi itu bukan tipe pengisian baterainya, tetapi daya yang dihasilkan.
4. Pengaruhnya terhadap usia baterai
Idealnya charge sekarang itu sudah menyesuaikan dengan tipe pengisan daya apapun. tetapi lama tidaknya usia baterai ini sebenarnya lebih bergantung pada tingkat kebutuhan setiap penggunanya. Baik fast charging maupun quic chagre tetap memberikan kemampuan pengisan daya yang cepat, jika ingin baterai anda tetap awet amaka barengilah dengan pemakaian yang wajar pada smartphone.
Jadi mitos tentang pengisan daya cepat dapat memperpendek usia baterai itu tidak benar. Faktanya saat merancang smartphone, vendor sudah dengan hati-hati memformulasikan kombinasi antara jenis baterai (lithium-ion) dengan daya hantar dari charger yang digunakan.
Kalau dilihat dari cara kerjanya fitur fast charging dan quick charge ini akan mengisi baterai dengan cepat sampai 50-80 persen. Nah setelah mencapai batas tersebut atau melebihinya, maka proses pengisan daya akan semakin lamban dari waktu ke waktu.
Source : firstpost.com
Untuk menutup artikel kali ini sayaakan memberikan sedikit penjalasan mengenai kedua fitur pengisan cepat berikut ini. Daya tahan suatu baterai yang mendukung fitur pengisan daya cepat diklaim cenderung lebih kuat dibanding dengan baterai yang tidak kompatibel.
Tetapi, dalam penggunaanya fitur ini mempengaruhi betul penggunaan daripada smartphone. Sebab dengan ini baterai akan cepat terisi, tak jarang juga pengguna akan semakin intens dalam mengecas dan menggunakan samrtphonenya.
Umumnya baterai smartphone memiliki umur penggunaa yang optimal antara yiga sampai lima tahun, atau antara 500 sampai 1000 kali siklus (cycle) pengisan daya.
