Dalam menjelajahi dunia maya, baik melalui laptop, PC, maupun smartphone, kita kerap kali tanpa sadar mendarat di situs penipuan atau palsu. Website saat ini dapat tampak sangat profesional dan meyakinkan meski kenyataannya berbeda, sehingga penting untuk mengetahui tanda-tanda peringatan. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara cek website aman atau tidak dengan langkah-langkah mudah yang dapat Anda lakukan.
Untuk mengecek keamanan website, ada beberapa metode yang bisa kita lakukan, mulai dari memeriksa kesalahan pada alamat website, mengecek ikon gembok di sebelah alamat web, hingga mengecek umur domain situs tersebut. Selain itu, kita juga perlu memeriksa akun media sosial dan ulasan perusahaan tersebut, serta mencari tanda-tanda merah lainnya di situs itu sendiri.
Berikut ini adalah cara cek website aman atau tidak yang paling mudah dan efektif.
1. Periksa Kesalahan dalam Alamat Situs Web
Salah satu cara cek website aman atau tidak adalah dengan memeriksa URL di bilah alamat web di bagian atas jendela Anda. Misalnya, mungkin ada kesalahan ejaan yang halus pada nama brand jika Anda berada di situs duplikat, seperti “homedep0t” bukan “homedepot”.
Selain itu, alamat web yang menggunakan “http” bukan “https” di awal URL juga mungkin tidak aman. Alasannya adalah Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTPS) dirancang untuk transfer data dan komunikasi yang aman melalui jaringan, sedangkan HTTP tidak. HTTPS mengenkripsi permintaan HTTP, sehingga pengalaman browsing Anda menjadi lebih pribadi dan aman.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua website yang menggunakan HTTP daripada HTTPS tidak aman, tetapi banyak yang memang tidak. Jadi, jika Anda melihat bahwa website yang Anda kunjungi tidak menggunakan HTTPS, Anda harus sangat berhati-hati dan tidak memasukkan informasi pribadi yang dapat diintersepsi atau dikumpulkan.
2. Periksa Ikon Gembok di Sebelah Alamat Web
Semua browser web utama menggunakan ikon gembok untuk memberi tahu pengguna bahwa situs web dianggap aman. Jika ikon gembok ada, berarti website yang Anda kunjungi menggunakan HTTPS. Jika ikon gembok tidak ada, atau memiliki simbol peringatan atau silang di sebelahnya, website tidak menggunakan HTTPS dan oleh karena itu tidak dianggap aman oleh browser.
Sekali lagi, tidak semua situs tanpa ikon gembok tidak aman, tetapi banyak yang memang tidak, dan oleh karena itu Anda harus berhati-hati atau menggunakan salah satu metode lain dalam daftar ini untuk memeriksa validitasnya. Ini adalah hal penting untuk diwaspadai, baik Anda menggunakan smartphone atau komputer.
3. Periksa Usia Domain Situs
Usia domain dari suatu website berhubungan dengan tanggal pembuatan website tersebut. Meski usia domain ini tidak bisa memberikan umur website yang tepat, karena domain sering dibeli sebelum website dibuat, ini dapat memberikan gambaran kasar tentang usia situs tersebut.
Ada banyak situs yang dapat Anda gunakan untuk memeriksa usia domain, termasuk Small SEO Tools dan Duplichecker.
4. Periksa Sosial Media dan Ulasan Perusahaan
Salah satu cara terbaik untuk menentukan apakah perusahaan online sudah mapan adalah dengan memeriksa kehadiran mereka di media sosial. Jika perusahaan tidak memiliki bentuk media sosial, hanya memiliki beberapa pengikut, atau memposting konten yang tidak biasa atau mencurigakan, mungkin ada sesuatu yang berbau kriminal sedang berlangsung di belakang layar.
Penting juga untuk memeriksa ulasan perusahaan sebelum membuat komitmen apapun. Cukup cari bisnis dan ulasannya di internet, dan Anda seharusnya menemukan beberapa layanan, seperti TrustPilot atau Reviews.io, yang dapat memberi Anda gambaran umum tentang legitimasi perusahaan tersebut.
5. Periksa Situs Itu Sendiri untuk Tanda-Tanda Merah
Jika situs duplikat atau penipuan tidak diperiksa secara menyeluruh oleh pembuatnya sebelum dipublikasikan (dan mereka seringkali tidak), maka mudah untuk melihat retakannya dan mengendus penipuannya.
Pertama, Anda harus memeriksa kesalahan ejaan. Walaupun situs yang sudah mapan bisa membuat kesalahan ejaan, ini sangat jarang, terutama pada perusahaan besar. Kedua, periksa harga produk atau layanan yang ditawarkan. Banyak situs penipuan memiliki harga yang sangat rendah yang biasanya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
6. Periksa Siapa yang Memiliki Domain
Pemilik domain bisa menjadi indikator lain apakah website itu aman. Domain situs web resmi biasanya dimiliki oleh perusahaan domain besar yang dapat Anda cari dengan mudah. Jadi, jika Anda mencari nama pemilik domain dan Anda menemukan artikel tentang penipuan atau tidak ada hasil yang relevan sama sekali, maka kemungkinan besar Anda berada di situs duplikat dengan domain yang dimiliki oleh penipu.
Ada sejumlah situs gratis yang dapat Anda gunakan untuk menemukan pemilik domain. Kami merekomendasikan menggunakan GoDaddy’s WHOIS domain checker, yang dapat dengan cepat memberi Anda semua informasi yang diperlukan tentang domain.
Kesimpulan
Internet penuh dengan berbagai macam penipuan; bahkan mungkin Anda pernah berpapasan dengan salah satunya tanpa menyadarinya. Oleh karena itu, sangat penting untuk cepat memeriksa legitimasi situs web sebelum memberikan informasi pribadi atau sensitif apapun, karena ini adalah salah satu metode utama yang digunakan cybercriminal untuk mengakses data pribadi.
Mengikuti tips yang disebutkan di atas dapat membuat perbedaan antara menghindari penipuan dan jatuh ke dalamnya. Jadi, sebelum Anda menjelajah lebih jauh, cobalah lakukan cara cek website aman atau tidak terlebih dahulu untuk menjaga keamanan Anda. Selamat berselancar!
7. Periksa Kebijakan Privasi dan Syarat dan Ketentuan
Sebuah situs web yang sah biasanya akan memiliki halaman Kebijakan Privasi dan Syarat dan Ketentuan yang jelas dan mudah diakses. Halaman ini adalah salah satu cara cek website aman atau tidak, karena memungkinkan Anda untuk memahami bagaimana situs tersebut mengumpulkan, menggunakan, dan melindungi informasi pribadi Anda.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
- Kebijakan Privasi: Periksa apakah situs web memiliki kebijakan privasi. Jika tidak ada, itu bisa menjadi tanda merah bahwa situs web mungkin tidak aman. Kebijakan privasi harus menjelaskan informasi apa yang mereka kumpulkan dari pengguna, bagaimana informasi itu digunakan, dan apakah informasi itu dibagikan dengan pihak ketiga.
- Syarat dan Ketentuan: Biasanya, Syarat dan Ketentuan akan memberikan informasi tentang hak dan kewajiban Anda sebagai pengguna situs web. Jika Syarat dan Ketentuan tidak jelas atau tidak ada, itu bisa menjadi tanda bahwa situs web mungkin tidak aman.
8. Gunakan Tools Cek Keamanan Website
Akhirnya, salah satu cara cek website aman atau tidak yang paling efektif adalah dengan menggunakan alat pemeriksa keamanan website. Alat ini dapat membantu Anda menentukan apakah situs web tersebut aman untuk dikunjungi atau tidak. Ada banyak alat gratis dan berbayar yang tersedia, tetapi berikut ini adalah beberapa yang paling populer:
- Google Safe Browsing: Alat gratis ini dari Google memungkinkan Anda untuk memeriksa apakah situs web telah dilaporkan sebagai tidak aman.
- Norton Safe Web: Norton Safe Web, dari Symantec, menawarkan laporan tentang situs web berdasarkan analisis otomatis dan umpan balik pengguna.
- URLVoid: URLVoid adalah alat yang memeriksa situs web melawan sejumlah besar daftar hitam dan memberikan laporan keamanan yang rinci.
Ingatlah, tidak ada alat atau metode yang bisa memberikan jaminan 100% bahwa situs web sepenuhnya aman. Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati saat menjelajahi web dan menggunakan berbagai metode untuk memeriksa keamanan website. Selalu berhati-hati dan bijaksana dalam memberikan informasi pribadi Anda di internet. Selamat berselancar dengan aman!