Buzztrend
    What's Hot

    Steven Seagal Kunjungi Kalimantan dan Temui Suku Dayak, Sikapnya Jadi Perhatian

    January 26, 2022

    Cara Download di Scribd Tanpa Login Dan Gratis

    January 26, 2022

    6 Game Horor Berdasarkan Kisah Nyata Pasti Bikin Merinding!

    January 26, 2022
    Facebook Twitter Instagram
    Buzztrend
    • Teknologi
    • Bisnis
    • Food & Travel
    • Style
    • Tips
    • Entertainment
    • Sport
    Facebook Twitter Instagram
    Buzztrend
    Home » Boxing Day, Tradisi di Sepakbola Inggris sejak 1860
    Sport

    Boxing Day, Tradisi di Sepakbola Inggris sejak 1860

    Luthfi wahyuBy Luthfi wahyuDecember 25, 2021No Comments6 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Boxing Day
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

                   

    Buzztrend.id – Boxing Day , mendengar kata tersebut penggemar sepakbola akan langsung tertuju pada gelaran Liga Inggris yang digelar satu hari setelah perayaan natal. Digelar pada tanggal 26 Desember di setiap musimnya, Boxing Day sudah menjadi tradisi turun-temurun.

    Namun dalam sejarahnya, Boxing Day memiliki konteks yang lebih umum dan tidak hanya sekedar sebuah perayaan pertandingan sepakbola. Lalu sebenarnya apakah itu Boxing Day dan mengapa kemudian menjadi sebuah tradisi sepakbola di Inggris? Berikut pembahasannya.

    Sejarah Awal Istilah “Boxing Day”

    Istilah Boxing Day dipercaya muncul di abad ke-19 saat Kerajaan Inggris dipimpin oleh Ratu Victoria (1837-1901). Pada awalnya tradisi ini hanya berlaku untuk Britania Raya dan negara-negara (bekas) koloninya, semisal Kanada, Hong Kong, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, dan lainnya.

    Seiring berjalannya waktu, tradisi ini juga dijalankan oleh negara-negara lain di Eropa.

    Tradisi ini pun memiliki beragam nama di setiap negara. Di Australia, Boxing Day ditetapkan sebagai hari libur Federal. Di Afrika Selatan tradisi ini punya sebutan sebagai “Hari Jasa Baik”, Di Irlandia, hari tersebut dinamai Hari St. Stephen. Di kebanyakan negara Eropa, terutama Jerman, Polandia, Skandinavia, dan Belanda, 26 Desember diperingati sebagai Second Christmas Day.

    Boxing Day sejatinya adalah istilah untuk hari dimana di mana orang-orang bergembira dalam rangka merayakan Natal. Awalnya tradisi ini adalah milik kaum pekerja yang bekerja di hari Natal (25 Desember), dan baru libur sehari setelahnya (26 Desember).

    Pada hari itu (26 Desember), para pekerja berkesempatan membuka hadiah yang mereka terima dari para bangsawan, tuan tanah, perusahaan, hingga pemilik modal. Hadiah itu biasanya berada dalam kotak (box), sehingga hari tersebut dikenal sebagai boxing day.

    Spirit awal Boxing Day itu ternyata masih terasa hingga saat ini. Sejak beberapa tahun lalu, selalu beredar petisi yang meminta toko-toko tutup selama periode liburan Natal, termasuk tanggal 26 Desember.

    Bahkan, pada November 2016, petisi online di Change.org yang digagas Ian Lapworth terkait hal ini sudah ditandatangani oleh ratusan ribu orang. Lapworth berpendapat bahwa libur Natal mestinya dihormati oleh para pemilik toko sehingga kaum pekerja punya waktu berkumpul bersama keluarga seperti halnya orang lain.

    Tradisi Boxing Day di Sepakbola Inggris

    Dalam ranah sepakbola, Boxing Day dimulai pertama kali pada tahun 1860. FA di tahun tersebut menggelar pertandingan di tanggal 26 Desember yang mempertemukan Sheffield FC melawan Hallam FC. FA memilih pertandingan tersebut, karena keduanya merupakan tim sekota (derby).

    Hal itu bertujuan sebagi hiburan bagi masyarakat. Disamping itu para pemain juga tak harus bepergian terlalu jauh.

    Tradisi pertandingan Boxing Day kemungkinan juga terjadi selama Perang Dunia Pertama. Gencatan senjata Natal tahun 1914-1915 memungkinkan pasukan untuk meninggalkan parit mereka dan menendang bola sepak di wilayah tandus antara garis musuh yang dikenal sebagai tanah tak bertuan.

    Meski sebagian besar pertandingan terjadi di antara para pasukan, ada bukti yang menyebut bahwa pertandingan juga dimainkan di antara negara-negara yang sedang berperang

    “Inggris membawa bola sepak dari parit, dan segera terjadi pertandingan yang hidup,” kata Letnan Kurt Zehmisch tentang Resimen Infantri Saxon ke-134 melansir the18.com, Sabtu, 26 Desember,  “Betapa luar biasa indahnya, namun betapa anehnya itu”.

    Boxing Day mulai rutin dilakukan di Sepakbola Inggris pada tahun 1919. Di waktu tersebut sebuah klub memainkan pertandingan kandang dan tandang melawan lawan yang sama pada tanggal 25 dan 26 Desember. Tradisi itu berlangsung hingga tahun 1959.

    Setelah itu tradisi ini terus berlanjut hingga saat ini. Boxing Day sekarang sudah menjadi bagian penting dalam ranah sepakbola di Britania Raya. Ketika sebagian besar Liga Eropa menjalani libur musim dingin, Liga-Liga di Britania Raya tetap melanjutkan kompetisi.

    Meski sempat mendapat protes dari berbagai kalangan (khususnya para pemain dan pelatih karena jadwal yang terlalu padat), namun Boxing Day terus berlanjut karena sudah menjadi tradisi. Selain itu alasan bisnis juga mempengaruhi karena bagiamanapun Liga Inggris saat ini sudah bersifat industry.

    Olahraga Untuk Membakar Lemak Perut yang Bisa Dilakukan Di Rumah
    Keluhan Pemain dan Pelatih

    Tradisi Boxing Day ini juga mendapat banyak keluhan dari para pemain dan pelatih. Khususnya yang berasal dari luar Inggris. Mayoritas para pemain dan pelatih mengeluh karena jadwal yang sangat padat karena Boxing Day. Bahkan para pemain harus bermain dua kali hanya dalam waktu tiga hari saja.

    Pelatih Liverpool Jurgen Klopp pernah mengeluhkan hal tersebut di tahun 2019. Ia mengakui Boxing Day menjadi tontonan yang menarik. “Tapi, bermain pada tanggal 26 dan 28 Desember adalah tindakan kriminal. Jelas, kita tidak bisa oke-oke saja dengan ini, tetapi kita tetap saja melakukannya,” kata dia.

    Selain Klopp, pelatih Manchester City Pep Guardiola juga menyampaikan keluhannya. Bahkan Guardiola sampai mengirim surat kepada Premier League sebagai bentuk ungkapan ‘Terima kasih’.

    Guardiola kesal karena Man City harus menjalani dua pertandingan melawan Wolverhampton dan Sheffield United hanya dalam kurang dari 48 jam.

    “Saya menulis surat kepada Premier League untuk mengucapkan terima kasih dan kami akan menuju lemari es setelah melawan Wolverhampton, karena langsung meladeni Sheffield United,” ucap Guardiola menurut Telegraph.

    Lebih jauh menuju tahun 2014, Luois Van Gaal juga mengeluhkan adanya Boxing Day. Van Gaal yang saat itu melatih Manchester United mengatakan bahwa tradisi tersebut tidak baik untuk pemain dan keluarganya.

    “Kami juga memiliki keluarga. Saya punya istri dan anak-anak, serta cucu. Dan saya tidak bisa melihat mereka pada Natal ini,” ujar Van Gaal dikutip dari Eurosport.

    “Saya tidak berpikir ini bagus. Ini tidak bagus untuk para pemain, tidak juga untuk keluarga,” ucap Van Gaal menambahkan.

    Diadopsi Liga-Liga di Eropa

    Tak hanya di Inggris, pertandingan sepakbola di tanggal 26 desember juga digelar di negara-negara lain. Saat ini setidaknya ada tiga liga ternama Eropa yang juga menggelar pertandingan di masa libur Natal, yakni Liga Belgia (Jupiler Pro League), Liga Turki (Superlig), dan Liga Skotlandia.

    Selain itu di musim 2018/2019, Liga Italia Serie A juga pernah mencoba mengadopsi pertandingan Boxing Day. Hal itu bisa dibilang sukses secara bisnis. Karena dari segi penonton mampu mengisi rata-rata 69% dari total kursi stadion. Angka itu jauh lebih baik dibanding pekan-pekan lain di Desember 2018.

    Namun, tradisi itu akhirnya tak diteruskan. Menurut surat kabar Corriere della Sera, penghentian itu dilakukan atas permintaan pihak televisi pemilik hak siar. Televisi mengaku justru kesulitan menjual layanan berlangganan bulan Januari karena ada dua pekan tanpa laga sebagai imbas Boxing Day.

    Penyebab lain, pengelola liga juga menerima masukan, yang menghendaki para penggemar dan pemain fokus merayakan Natal bersama keluarga.

    Di musim ini sendiri penyelenggaran Boxing Day sedikit mengalami masalah. Penyebaran virus Covid-19 membuat beberapa laga terpaksa harus ditunda. Setidaknya ada tiga pertandingan yang harus ditunda, sehingga di Boxing Day kali ini Premier League akan menggelar tujuh pertandingan.

    Jadwal padat menanti para pemain, karea setelah bermain pada tanggal 26 Desember, matchday berikutnya akan berlangsung pada 28 desember dan kemudian berlanjut lagi di tanggal 1 Januari.

    Share this:

    • Twitter
    • Facebook
    Boxing Day Sejarah Boxing Day
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Luthfi wahyu
    • Website

    Related Posts

    Tragedi Pilu di Piala Afrika, Enam Orang Dilaporkan Tewas

    January 25, 2022

    Borneo FC Resmikan Fakhri Husaini Sebagai Pelatih Baru

    January 23, 2022

    Salah dan Mane Akan Saling Bunuh Demi Satu Tiket Piala Dunia

    January 23, 2022

    Leave A Reply Cancel Reply

    Also Trending

    Steven Seagal Kunjungi Kalimantan dan Temui Suku Dayak, Sikapnya Jadi Perhatian

    January 26, 2022

    Cara Download di Scribd Tanpa Login Dan Gratis

    January 26, 2022

    6 Game Horor Berdasarkan Kisah Nyata Pasti Bikin Merinding!

    January 26, 2022

    Mengenal Mandau Senjata Asli Suku Dayak yang Bantu Usir Penjajah

    January 26, 2022

    Subscribe to Updates

    Get the latest sports news from SportsSite about soccer, football and tennis.

    Advertisement
    Demo
    © 2022 Buzztrend.id. Alright reserved
    • Tentang Kami
    • Kebijakan Privasi
    • Disclaimer
    • Kontak Kami

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.