Buzztrend.id – Bhayangkara FC vs Arema FC menjadi partai yang sangat ditunggu dalam lanjutan BRI Liga 1 pekan ke-18. Di gelar di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali, pertandingan ini diprediksi akan berjalan seru dan panas.
Bhayangkara FC saat ini berada di peringkat ke-2 dengan 37 poin, sementara Arema FC ada di peringkat ke-3 dengan koleksi 34 poin. Kondisi tersebut membuat pertemuan antara keduanya kali ini bisa dibilang adalah laga big match.
Apalagi baik Bhayangkara FC maupun Arema FC kini sedang dalam trend yang baik. The Guardian tidak tersentuh kekalahan dalam lima pertandingan terakhir dengan catatan dua kemenangan dan tiga hasil imbang.
Sementara itu Singo Edan lebih superior lagi karena mereka tidak terkalahkan dalam 14 pertandingan terakhirnya di ajang BRI Liga 1. Arema FC meraih sembilan kemenangan dan lima hasil imbang.
Catatan tersebut tentu membuat Singo Edan dalam motivasi tinggi untuk bisa mengalahkan Bhayangkara FC. Apalagi jika meraih tiga poin, Arema FC akan dapat mengkudeta posisi puncak klasemen dari Persib Bandung.
Dengan tambahan 3 poin Arema akan memperoleh 37 poin dan menyamai torehan poin Maung Bandung. Namun Singo Edan unggul secara head to head sehingga berhak untuk menggusur posisi dari Persib Bandung.
Sementara itu bagi Bhayangkara, jika mereka yang berhasil meraih kemenangan, maka secara otomatis The Guardian akan kembali merebut posisi puncak klasemen. Jika berhasil menambah tiga poin maka Bhayangkara FC akan mengoleksi 40 poin.
Singo Edan Dapat Tambahan Kekuatan
Pada pertandingan Bhayangkara FC vs Arema FC ini, tim singo edan dipastikan akan bisa kembali diperkuat oleh sang predator Carlos Fortes. Pemain asal Portugal yang telah mengemas 10 gol di ajang BRI Liga 1 ini pada laga sebelumnya menghadapi Tira-Persikabo harus absen. Hal tersebut sangat berpengaruh pada lini serang Arema FC sehingga harus puas bermain dengan skor 0-0.
Kehadiran Fortes pastinya akan menjadi tambahan kekuatan yang signifikan bagi Arema FC dan menjadi momok tersendiri bagi lini pertahanan Bhayangkara FC. Selain Fortes, pilar di lini belakang yaitu Bagas Adi Nugroho juga bisa kembali tampil pada laga minggu malam nanti.
Pemain yang menjadi salah satu kesayangan Luis Milla saat menukangi Timnas Indonesia ini posisinya hampir tak tergantikan di lini belakang Singo Edan.
Selain dua nama tersebut, tiga pemain yang baru pulang dari tugas negara membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 juga sudah ikut kembali bergabung bersama tim.
Dedik Setyawan, Kushedya Hari Yudo dan Rizky Dwi Ramadan telah menjalani aturan karantina dari pemerintah dan siap untuk dimainkan di pertandingan menghadapi Bhayangkara FC.
Kabar bergabungnya ketiga pemain tersebut dikonfirmasi langsung oleh Manajer interim Arema FC, Ali Rifki.
“Saya ucapkan selamat kembali bergabung. Tentu ke depan bisa lebih fokus agar Arema FC bisa menapaki posisi puncak klasemen,” ungkap Ali, dilansir dari laman resmi Arema FC.
“Setelah masa karantina selesai, ketiganya memang langsung terbang ke Bali untuk bergabung dengan tim,” Ali melanjutkan.
Komentar Paul Munster Terkait Pemain Baru
Menjelang pertandingan antara Bhayangkara FC vs Arema FC, Paul Munster berkomentar terkait pemain baunya Melvin Platje. Pelatih asal Irlandia Utara tersebut tidak menjanjikan bahwa pemain barunya tersebut akan langsung bermain.
“Lihat saja besok untuk pemain yang diturunkan karena masih ada satu sesi latihan lagi dan sampai sekarang belum diputuskan siapkan yang akan dimainkan besok,” jelas Paul Munster.
Munster sendiri menjadi pelatih yang terkenal kerap melakukan rotasi pemain di musim ini. Ia sering membuat kejutan dengan starting line up yang ia mainkan di tiap pertandingan.
Selain itu Paul Munster pun juga sedikit mengkritik lapangan latihan bagi Bhayangkara FC yang kurang standar. Tapi ia berharap timnya bisa menampilkan yang terbaik menghadapi Arema FC mengingat pentingnya pertandingan ini.
“Untuk persiapan cukup lumayan juga mengingat fasilitas latihan yang kurang memadai tapi kami akan coba sebaik mungkin pada pertandingan besok.”Kata Paul Munster dalam sesi konferensi pers jelang laga kontra Arema FC
Paul Munster Berharap Tidak Ada Lagi Keputusan Kontroversial dari Wasit
Pada pertemuan pertama antara Bhayangkara FC vs Arema FC di bulan September lalu, ada keputusan wasit yang dianggap sangat merugikan.
Dalam partai yang berakhir sama kuat dengan skor 1-1 tersebut. Menurut Paul Munster, Bhayangkara FC dirugikan dalam dua momen yaitu kartu merah Teuku Muhammad Ichsan dan gol Arema FC yang berbau offside.
Atas hal tersebut Paul Munster pun meminta pada pertemuan kedua kali ini tidak ada lagi keputusan kontroversial wasit yang bisa merugikan.
“Satu-satunya hal yang saya tekankan minta besok hanyalah pertandingan yang fair karena pertemuan sebelumnya lawan Arema kita dapat kartu merah dan juga gol yang mereka ciptakan itu offside,” kata Paul Munster dalam konferensi pers jelang laga.
“Jadi yang saya minta untuk pertandingan besok yaitu kepemimpinan wasit yang fair dan juga mungkin soal kartu di mana beberapa pertandingan terakhir kami sangat mudah sekali mendapatkan kartu,”
“Sebenarnya cukup sulit menganalisa pertandingan sebelumnya lawan Arema karena di pertandingan tersebut bukan Arema yang buat masalah untuk tim kami, tapi dari kepemimpinan wasit,”
“Jadi kita lihat saja besok bagaimana jalannya pertandingan nanti,” tutup mantan pelatih Timnas Vanuatu tersebut.
Shalika Aurelia, Pesepakbola Putri Pertama Indonesia yang Tembus Eropa
Eduardo Almeida: Singo Edan Siap Berikan Yang terbaik
Sementara itu Eduardo Almedia selaku pelatih Arema FC memberikan keterangannya terkait pertandingan menghadapi Bhayangkara FC. Ia bersama skuadnya berjanji akan memberikan yang terbaik demi bisa merebut posisi puncak klasemen.
“Tentu kami fokus ke pertandingan ini. Kami mencoba melakukan yang terbaik untuk medapatkan tiga poin, seperti yang selalu kita lakukan tiap laga. Jika menang, kami bisa naik ke puncak klasemen, dan itu bagus buat kami,” kata Almeida.
Namun Almeida juga cukup membumi dan tidak memikirkan juara karena kompetisi masih sangat panjang. Menurutnya semua hal masih dapat terjadi mengingat ini baru awal menghadapi putaran kedua.
“Kami targetkan tiga poin untuk naik ke puncak klasemen. Tapi, jika itu tidak terjadi maka tidak masalah, karena dalam sepak bola apa pun mungkin terjadi. Saya pikir masih terlalu dini untuk menilai laga ini sebagai laga penentuan menjadi juara Liga 1” Almeida menambahkan.
“Jadi, apa yang terjadi di laga melawan Bhayangkara bukanlah akhir dari perjuangan kami di kompetisi ini. Masih banyak pertandingan lain yang harus dimenangkan sampai akhir musim,” pungkasnya.
Eduardo Almeida: Saya Bukan kritikus Stadion
Sementara itu disinggung terkait fasilitas Stadion Kompyang Sujana tempat berlangsungnya laga Bhayangkara FC vs Arema FC, pelatih Portugal tersebut enggan berkomentar.
Seperti yang diketahui Stadion ini menjadi perbincangan hangat dalam beberapa hari terakhir karena fasilitasnya yang dianggap tidak layak.
“Saya tidak tahu banyak tentang stadion ini. Memang, kami akan bertanding di sana, tapi kami tidak bisa melakukan offisial training di stadion yang sama. Jadi, kami tidak bisa bicara banyak”, Almeida berkomentar
“Kita harus respek terhadap keputusan penunjukkan stadion manapun sebagai venue pertandingan. Saya pelatih, tugas saya hanya menyiapkan tim untuk pertandingan ini, bukan mengomentari, apalagi mengevaluasi kualitas stadion,” ungkapnya