Buzztrend.id – Jasa ekspedisi memiliki sejumlah istilah yang harus dipahami oleh masyarakat. Salah satunya yakni ‘drop point’.
Kirim dan terima paket menjadi salah satu hal yang lumrah di tengah pandemi Covid-19, mengingat interaksi dan intensitas bertemu antar masyarakat harus dikurangi sedemikian mungkin untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
Selama ini, pengiriman dan penerimaan paket selalu dibantu oleh pihak ketiga yakni jasa ekspedisi. Sejumlah jasa ekspedisi pun tumbuh dan berkembang dengan pesat, khususnya di Indonesia, antara lain:
- JNE anak perusahaan dari PT Citra van Titipan Kilat (TIKI)
- J&T Express dengan brand iklan Dedu Corbuzier
- POS Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1746
- TIKI
- SiCepat
- Ninja Express
Beberapa jasa pengiriman memiliki istilah-istilah tersendiri, salah satunya yakni istilah ‘drop point’ ini hanya bisa ditemukan di satu jasa ekspedisi saja, yakni J&T express. Seperti yang kita tahu, J&T express merupakan salah satu jasa ekspedisi yang cukup populer dan banyak digunakan oleh para pelaku bisnis online maupun pelaku usaha offline.
Hingga saat ini, pelaku-pelaku bisnis banyak yang telah bekerjasama dengan pihak J&T express dalam proses pengiriman barang. Lantaran memiliki proses dan alur yang jelas, salah satunya melalui sistem ‘drop point’.
Nah, berkaitan dengan istilah ‘drop point’, kira-kira sudah tahu belum sih apa artinya?
Mengenal Drop Point
Sebelum memahami apa itu drop point, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu tahapan dalam proses pengiriman paket. Biasanya tahapan ini dimulai dari penyerahan paket oleh pengirim ke pihak jasa ekspedisi. Sebelum dikirimkan, pengirim diharuskan memeriksa atau mengecek barang tersebut lebih dulu apakah sudah dikemas dengan baik atau belum.
Mengingat tiap isi paket memiliki cara pengemasan yang berbeda, seperti paket berisi pakaian dengan isi barang elektronik. Biasanya paket barang elektronik dilapisi kayu agar tidak mudah retak atau terkena benturan.
Pengiriman Barang Menuju Drop Point
Setelah proses pengemasan sudah aman, barulah pengirim mengantarkan paket tersebut ke drop point jasa ekspedisi. Drop point sendiri merupakan penghubung antara kurir dan pelanggan.
Lebih lengkapnya, drop point atau drop center merupakan gudang penyimpanan sementara untuk paket-paket yang akan diantarkan ke alamat penerima di seluruh Indonesia. Nah, paket-paket tersebut nantinya akan dikirimkan oleh seseorang yang biasanya kita sebut sebagai kurir.
Jika barang telah tiba di drop point, maka para pengirim barang akan menerima bukti kwitansi yang didalamnya berisi nomor resi untuk digunakan dalam melacak lokasi barang yang dikirimkan.
Pengiriman Barang dari Drop Point Menuju ke Warehouse Penerima
Setelah semua proses dari pengirim sudah selesai, maka barang yang ada di drop point akan dikirimkan oleh pihak jasa ekspedisi ke warehouse kota tujuan barang tersebut. Disinilah nantinya, kiriman barang akan akan transit dari kota ke kota lain sebelum masuk ke gudang atau warehouse penerima. Prosesnya pun bisa dibilang singkat lantaran hanya membutuhkan waktu satu hari.
Pengiriman Barang dari Warehouse Menuju Drop Point Penerima
Setelah sampai di warehouse penerima, maka paket kiriman akan melewati proses penyortiran. Kemudian, barulah paket akan dikirim langsung menuju drop point di wilayah masing-masing. Proses ini hanya berlangsung selama satu hari, dimana paket tersebut akan disortir kembali oleh pihak drop point.
Pengiriman dari Drop Point Menuju Alamat si Penerima
Jika telah melewati penyortiran kedua di drop point, maka pihak jasa ekspedisi akan langsung meminta kurir untuk mengantarkan paket kiriman barang ke alamat penerima. Sehingga baik di warehouse atau drop point tidak ada lagi barang atau paket kiriman yang menumpuk.
Ada satu hal yang perlu dipahami nih oleh para pelaku bisnis yang bekerja sama dengan jasa ekspedisi J&T yang menggunakan sistem ‘drop point’. Pasalnya, drop point ini dikelola dengan menggunakan sistem sentralisasi, yang mana memiliki jam operasional ketika melayani para pengirim barang.
Meski begitu, drop point yang dimiliki atau dikelola J&T express ini tetap akan melayani setiap hari lho, termasuk di hari libur dan tanggal merah.
Sampai sini, pastinya sudah mulai memahami hal terkait drop point dong? Jika sudah, mari beralih untuk memahami status pengiriman barang, yuk?
Kadang kala, ada beberapa pengirim barang yang mendapatkan kode atau istilah seperti ‘paket gagal dikirim karena sudah melewati jam operasional drop point’. Nah, jika mendapatkan kode seperti itu apasih maksudnya?
Ya, kode seperti itu menandakan bahwa ada sedikit masalah atau kendala dalam proses pengiriman paket barang milik kita. Meski begitu, kita tidak perlu khawatir berlebihan, karena istilah itu bukan berarti paket kita hangus atau hilang ke tangan orang lain.
Selain itu, jika kita mendapatkan kode tersebut itu juga bisa diartikan bahwa paket milik kita sudah berada di drop point atau drop center. Namun, karena sering kali terjadi keterlambatan saat masuk ke drop point (drop center), maka paket harus ditunda dan dikirimkan keesokan harinya.
Disini, J&T express selaku jasa ekspedisi yang menggunakan sistem drop point menegaskan dan meminta para pelanggan untuk tidak khawatir. Karena paket pastinya akan dikirim oleh kurir dan sampai ke tangan penerima dengan selamat dalam waktu beberapa hari, karena posisi paket tersebut sudah berada di drop point (drop center).
Tapi, jika memang ingin memastikan bahwa paket tersebut masih aman atau mungkin itu paket penting yang harus segera sampai di tangan pemilik, kita bisa kok mendatangi kantor drop center terdekat di wilayah kita.
Jangan lupa juga untuk membawa kartu identitas misalnya KTP (kartu tanda penduduk) sebagai bukti kepemilikan dari paket tersebut. Hal ini juga yang nantinya dibawa jika suatu saat kamu ingin mengambil paket yang tertunda untuk dikirim.
Nah itulah ulasan panjang terkait dengan istilah drop point atau yang juga dikenal dengan sebutan drop center, yang dikelola oleh jasa ekspedisi J&T express. Tentunya, melihat informasi diatas, kamu jadi semakin paham dong dengan istilah drop point itu?
Meski sudah paham betul, masih ada satu informasi penting nih yang juga harus dipahami sebagai pengirim barang ketika mengirimkan paket melalui jasa ekspedisi. Melalui informasi ini, kamu akan mengetahui paket kiriman sudah sampai di titik mana, apakah sudah dekat, ataukah masih jauh dari lokasi penerima.
Mari disimak!
Cara Mengetahui Pengiriman Paket, Sebenarnya Sudah Sampai Mana Sih?
Saat mengirimkan barang, kita seringkali penasaran sebenarnya kapan sih paket ini sampai ditangan penerimanya? Melalui cara apa kita bisa mengeceknya? Nah, untuk caranya sendiri kita bisa memanfaatkan nomor resi yang diberikan pihak jasa ekspedisi saat mengantarkan barang.
Ada sejumlah jasa ekspedisi yang selalu update nomor resi para pelanggannya, namun tak jarang ada juga yang membutuhkan waktu beberapa jam atau bahkan satu hari untuk mengupdate resi tersebut.
Jika sudah mendapatkan nomor resi itu, kita dapat dengan mudah kok melakukan pengecekan barang kiriman. Sehingga kita bisa tahu dimana paket itu berada dan kira-kira akan sampai kapan kepada penerima.
Berikut ini, merupakan cara pengecekan barang kiriman usai nomor resi kita dapatkan:
- Membuka laman google atau mesin pencari baik melalui ponsel atau laptop
- Kunjungi situs https://cekresi.com/ atau website milik jasa ekspedisi
- Jika sudah temukan kolom pengecekan nomor resi dan masukan nomor resi yang kita dapatkan
- Klik ‘Search’ pada kolom tersebut
- Hasil pencarian dari nomor resi akan muncul
Jika nomor lima sudah berhasil dilakukan dan hasil pencariannya muncul, maka kita bisa mengecek dimanakah barang tersebut ada. Apakah masih berada di drop point pengirim, warehouse, atau bahkan sudah berada di drop point penerima barang.
Demikianlah informasi seputar drop point yang dilengkapi dengan hal-hal terkait pengiriman paket barang melalui jasa ekspedisi. Tak perlu lagi ada rasa khawatir saat mengirimkan barang, karena apapun jasa ekspedisinya bertujuan untuk membantu seluruh pelanggan agar dapat menerima atau mengirim barang dengan baik sesuai tujuannya.